DONASIONLINE.ID - Fenomena childfree atau komitmen pasangan untuk tidak memiliki anak. Kira-kira bagaimana ya menurut pandangan islam? Yuk simak. 

Pengertian Childfree

Childfree adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan individu atau pasangan yang secara sukarela memilih untuk tidak memiliki anak. Alasan di balik keputusan ini bisa beragam, termasuk keinginan untuk fokus pada karier, kebebasan pribadi, atau ketidaknyamanan mengenai tanggung jawab mengasuh anak. 

Perspektif Islam tentang Childfree

Dalam Islam, memiliki keturunan menjadi sebuah salah satu tujuan utama dari pernikahan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Nisa ayat 1 yang berbunyi: 

Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”

Ayat tersebut menjelaskan begitu pentingnya hubungan antara laki-laki dan perempuan serta penciptaan keturunan. Selain itu, anak dalam Islam dipandang sebagai anugerah dan sumber rezeki. Keputusan untuk childfree dapat terlihat sebagai penolakan terhadap salah satu anugerah terbesar yang Allah SWT berikan. Dalam konteks ini, childfree dianggap bertentangan dengan fitrah manusia dan ajaran Islam yang menganugerahkan anak sebagai rezeki bagi umatnya. 

Argumentasi dan Kontroversi

Beberapa argumen yang mendukung fenomena childfree mengaitkannya dengan hak asasi manusia dan kebebasan individu. Setiap pasangan berhak untuk memutuskan apakah mereka ingin memiliki anak atau tidak. Namun, dalam perspektif Islam, keputusan ini menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab dan amanah yang diemban oleh pasangan suami istri. 

Islam mengajarkan bahwa setiap anak adalah amanah yang harus dijaga dan dididik dengan baik. Memiliki anak bukan hanya tentang menambah jumlah anggota keluarga, tetapi juga tentang membentuk generasi yang akan meneruskan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, memilih untuk tidak memiliki anak dapat dianggap sebagai pengabaian terhadap tanggung jawab ini.

Kebebasan Memilih dalam Islam

Meskipun Islam sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki anak, Islam juga mengakui kebebasan individu dalam membuat keputusan hidup, termasuk keputusan untuk tidak memiliki anak. Namun, keputusan ini harus didasarkan pada pertimbangan yang matang dan niat yang sesuai dengan ajaran Islam.

Beberapa ulama membolehkan keputusan childfree jika ada alasan yang dibenarkan oleh syariat, seperti masalah kesehatan yang dapat membahayakan nyawa ibu, atau kondisi yang dapat menyebabkan kesulitan yang berlebihan dalam kehidupan berkeluarga. Namun, jika alasan yang mendasari keputusan tersebut hanya didasari oleh keinginan untuk menghindari tanggung jawab atau mengejar kesenangan dunia semata, maka keputusan tersebut tidak dianjurkan.

Pertimbangan dalam Islam Mengenai Keputusan Childfree

Islam menganjurkan umatnya untuk mempertimbangkan segala keputusan hidup dengan pandangan jangka panjang, termasuk dampaknya terhadap kehidupan di akhirat. Anak yang soleh dan berbakti dapat menjadi sumber pahala yang terus mengalir bagi orang tuanya, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya." 

Namun, bagi mereka yang memutuskan untuk tidak memiliki anak, Islam tetap membuka pintu untuk beramal kebaikan melalui cara lain, seperti berkontribusi dalam pendidikan, kegiatan sosial, atau amal jariyah yang lain.

BACA JUGA: Jomblo Wajib Tahu, Ini Amalan Agar Didekatkan Jodoh 

Secara keseluruhan, fenomena childfree dalam perspektif Islam tidak dibolehkan. Memiliki keturunan adalah anugerah yang harus disyukuri dan dijaga. Ajaran Islam menekankan pentingnya melanjutkan keturunan sebagai bagian dari tujuan pernikahan. Dalam hal ini, pasangan suami istri diharapkan untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka dan memahami bahwa anak adalah rezeki dan amanah dari Allah yang membawa banyak kebaikan di dunia maupun akhirat.

Wallahu A’lam.