Gaza Mengalami Kelaparan Massal
Krisis kemanusiaan di Palestina, terutama di Jalur Gaza, telah mencapai titik krisis yang sangat genting. Sejak Israel memberlakukan blokade total pada 2 Maret 2025, seluruh jalur penyeberangan untuk mendapatkan bantuan makanan, air, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya telah ditutup rapat.
Akibatnya, lebih dari dua juta orang yang tinggal di Gaza saat ini mengalami kelaparan yang parah. Menurut data yang dikumpulkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), ratusan ribu orang hanya mampu makan satu kali dalam dua hingga tiga hari, dan lebih dari 66.000 anak mengalami malnutrisi akut.
Kondisi ini diperparah dengan kenaikan harga bahan makanan dan kerusakan infrastruktur penting yang disebabkan oleh serangan militer. Selain itu, dapur amal yang menjadi pusat masyarakat mulai kekurangan pasokan makanan. Kelaparan massal mengancam setiap keluarga di Gaza jika blokade terus berlanjut.
Data dan Fakta: Dampak Blokade dan Kelaparan
Krisis kemanusiaan di Gaza terus bertambah parah. Sejak Oktober 2023, setidaknya 57 warga Palestina telah meninggal karena kelaparan, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza. Sebelum blokade diberlakukan, sekitar 500 truk bantuan dapat memasuki wilayah Gaza setiap hari. Namun, jumlah truk yang dikirim setiap hari telah menurun drastis menjadi hanya 60 truk. Ini jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari dua juta orang.
Karena keadaan ini, hampir seluruh penduduk Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan yang sangat terbatas. Menurut laporan World Food Programme (WFP) terbaru, banyak keluarga yang hanya mampu makan satu kali sehari, itupun dalam porsi yang sangat kecil. Ini adalah fakta yang menunjukkan betapa pentingnya tindakan nyata komunitas global.
BACA JUGA: BOIKOT PRODUK YANG TERAFILIASI DENGAN ISRAEL!
Krisis kelaparan di Palestina adalah tragedi kemanusiaan yang menuntut aksi nyata. Jangan diam! Salurkan bantuan melalui Donasionline.id dan Rumah Yatim, sebarkan kepedulian, dan jadilah harapan bagi Gaza. Bersama, kita bisa meringankan derita mereka. Saatnya bertindak—mulai dari hari ini!