DONASIONLINE.ID - Kepedulian terhadap diri sendiri memang sangat bagus namun ada kalanya jika hal tersebut berlebihan justru malah memberi dampak negatif. Artikel ini akan membahas kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri sehingga mengganggu mental. Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Kepedulian yang Berlebihan Pada Diri Sendiri?
Kepedulian pada diri sendiri biasanya diartikan sebagai upaya menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, hal ini justru bisa menimbulkan stres dan kelelahan mental. Fenomena ini sering disebut sebagai self-care fatigue, yaitu ketika seseorang merasa tertekan dan kelelahan karena terlalu fokus dalam merawat diri sendiri.
Kepedulian yang berlebihan dapat membuat seseorang merasa selalu kurang, bahkan setelah melakukan berbagai kegiatan perawatan diri. Hal ini dapat berujung pada perasaan cemas, takut gagal, dan kehilangan makna hidup. Kondisi ini semakin parah ketika ada tekanan dari media sosial yang selalu menampilkan standar kebahagiaan yang tinggi.
Tanda-tanda Kelelahan Mental Akibat Kepedulian yang Berlebihan
Terdapat beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa seseorang mengalami kelelahan mental akibat terlalu peduli pada dirinya sendiri:
Perasaan Tidak Pernah Cukup
Meskipun sudah melakukan berbagai hal untuk merawat diri, kamu merasa selalu kurang. Hal ini bisa membuatmu terus berusaha, tanpa pernah merasa puas.
Kecemasan Berlebih
Terlalu fokus pada diri sendiri dapat menyebabkan rasa cemas yang berlebihan. Setiap hal kecil yang tidak sesuai ekspektasi bisa menjadi beban pikiran.
Kehilangan Makna Hidup
Ketika kamu terlalu terfokus pada perawatan diri, ada kemungkinan kamu lupa pada tujuan hidup yang lebih besar. Hal ini bisa membuatmu merasa kehilangan arah dan tujuan hidup.
BACA JUGA: Apa itu Altruisme: Mengungkap Apakah Kamu Termasuk Orang yang Altruistis?
Cara Mengatasi Kepedulian Berlebihan
Refleksi Diri, renungkanlah apa yang telah kamu lakukan selama ini terhadap diri sendiri dan juga orang lain.
Berlatih Empati, cobalah untuk memahami perspektif orang lain. Ini akan membantu Anda mengembangkan hubungan yang lebih baik dan mengurangi rasa egois.
Mencari Dukungan, Jika kamu merasa terjebak dalam pola pikir narsistik, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional atau konselor.
Berbagi Kebaikan, Melakukan tindakan altruistik dapat membantu kamu merasa lebih terhubung dengan orang lain dan mengurangi fokus pada diri sendiri.
Terlalu fokus pada diri sendiri dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara mencintai diri sendiri dan peduli pada orang lain. Dengan melakukan introspeksi dan mengembangkan empati, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih bahagia.