Lebanon diserang Israel: Apa yang Terjadi disana?
avatar

admin

01 Oct 2024

Lebanon diserang Israel: Apa yang Terjadi disana?

Table of Content

DONASIONLINE.ID - Lebanon kini tengah kesulitan karena serangan yang dilakukan oleh Israel, walaupun konflik antara Israel dan Lebanon telah berlangsung lama namun berikut ini adalah timeline kejadian serangan Israel yang menewaskan banyak korban jiwa di Lebanon. 

‘Perang Psikologis’ yang Dilakukan Israel

Pada Selasa, (17/09) banyak pager (perangkat elektronik) yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak dan menewaskan sedikitnya 12 orang dan ribuan orang mengalami luka-luka. Keesokan harinya pada Rabu, (18/09) ratusan walkie talkie yang juga digunakan oleh anggota Hizbullah meledak dan naasnya 27 orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa itu. 

Hizbullah tentu menyalahkan Israel atas serangan tersebut karena sebelumnya pun mereka pernah menggagalkan operasi Intelijen Israel. Namun, atas kejadian tersebut, Israel tidak berkomentar apa-apa.

Israel Menyerang Hizbullah 

Serangan Psikologis yang dilakukan berubah menjadi serangan nyata yang terjadi pada tanggal 20 September 2024 dan Israel mengatakan telah melakukan serangan udara di daerah Dahieh yaitu benteng Hizbullah di Beirut selatan dan menewaskan seorang komandan milisi. Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon, korban yang berjatuhan ada 45 orang termasuk tiga anak-anak dalam serangan tersebut. 

Lalu serangan itu berlanjut hingga pada Senin, (23/09) sedikitnya 558 orang tewas dan 50 diantaranya adalah anak-anak serta ada 1835 orang yang terluka. Sebelumnya, warga Lebanon menerima pesan audio dan teks dari militer Israel yang memberitahu mereka untuk segera menjauh dari gedung-gedung tempat Hizbullah menyimpan senjata. Akibatnya ribuan keluarga mengungsi dari Lebanon bagian selatan ke Beirut dan menyebabkan kemacetan yang chaos. Di sisi lain Hizbullah no comment soal IDF yang mengklaim mereka menyembunyikan senjata di rumah dan garasi penduduk. 



Dikutip dari BBC News, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak warga Lebanon untuk “menjauh dari bahaya sekarang”. 

“Sudah terlalu lama Hizbullah menggunakan kalian sebagai tameng manusia. Mereka menempatkan roket di ruang keluarga kalian dan rudal di garasi kalian” lanjut Netanyahu. 

“Perang psikologis” itu tentu tidak dituruti oleh Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary, meskipun beliau juga telah menerima panggilan telepon dari Israel yang mendesaknya untuk mengevakuasi orang-orang di gedungnya yang  berlokasi di Beirut. 

Dalam serangan yang dilakukan, sebagian besar menghantam Lebanon Selatan. Puluhan kota, desa, dan area terbuka menjadi sasaran bombardir serangan di distrik Sidon, Marjayoun, Nabatieh, Bint Jbeil, Tyre, Jezzine, dan Zahrani di Lebanon selatan, serta distrik Zahle, Baalbek, dan Hermel di Lembah Bekaa timur, menurut Kantor Berita Nasional (NNA) milik pemerintah.

Tujuan Israel Menyerang Lebanon

Israel mengatakan bahwa tujuan mereka menyerang Hizbullah adalah untuk mengembalikan warganya yang mengungsi ke utara. Israel juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan “apapun” demi mengembalikan penduduk Israel Utara yang dievakuasi dengan selamat ke rumah mereka. Namun ada tujuan lain yang dilakukan Israel yaitu: 

  1. Melumpuhkan kemampuan Hizbullah dalam menembakkan roket dan rudal ke perbatasan Lebanon dan Israel 

  2. Memukul mundur para pejuang Hizbullah dari perbatasan 

  3. Menghancurkan infrastruktur yang dibangun oleh pasukan elite Hizbullah yang berpotensi digunakan untuk menyerang Israel


BACA JUGA: Alasan Kita Harus Boikot Produk Israel, Simak Dampaknya

Apa itu “Fase Baru” 

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan bahwa mereka melakukan pengerahan kembali berupa pasukan, sumber daya dan energi ke wilayah utara. Dan kini perang memasuki “fase baru” yang terlihat menyiratkan bahwa perang di Gaza telah berakhir. 

Gallant mengatakan hal tersebut menjadi upaya untuk memulangkan 65.000 warga Israel dan mengevakuasi warganya untuk mengantisipasi serangan yang dilakukan Hizbullah. Faktanya, serangan besar dari Hizbullah tidak pernah terjadi. 



ads
Darurat Gaza! Kepedulianmu Sangat Berarti Untuk Mereka
Donasi Sekarang
Program Rumah Yatim



Serangan kepada Lebanon yang dilakukan Israel ini sejalan dengan Ambisi Israel Raya atau rencana Zionis untuk Timur Tengah. Bapak Zionisme Theodore Herzl menyebutnya sebagai negara Yahudi yang terbentang dari sungai Mesir hingga sungai Eufrat dan wilayah yang dimaksud adalah Palestina, Lebanon Selatan dan lain-lain. Lebanon dianggap ancaman yang berbahaya bagi Israel ditambah mereka memiliki hubungan solidaritas dengan Hamas di Gaza itulah kenapa Israel terus menyerang Hizbullah. Sementara itu, Hizbullah tetap tidak pantang menyerah dan menyatakan bahwa mereka tidak akan berhenti hingga ada gencatan senjata di Gaza.