DONASIONLINE.ID - Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 adalah salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah, menewaskan kurang lebih 227.898 orang dan menyebabkan kerusakan yang luar biasa parah. Dua dekade setelah tragedi ini, penting untuk merenungkan pelajaran yang bisa dipetik.
Pengetahuan lokal dan mitigasi bencana adalah hal yang penting ketika pasca peristiwa tersebut. Perlu bagi kita paham mengenai tanda-tanda alam sehingga bisa secara cepat dan efektif untuk menghindar.
Pasca tsunami, Indonesia melakukan tindakan dengan membentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias. Tahap yang dilaksanakan berupa tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Biaya yang perlu dikeluarkan sebesar 10 triliun dalam waktu 5 tahun lamanya.
Meski begitu, masyarakat aceh tetap dengan kuat untuk bangkit dari kondisi kala itu. Semuanya karena dukungan dari banyak pihak dan tentunya kesabaran serta keyakinan akan pertolongan yang Allah SWT berikan.
Sebagaimana dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah At-Taubah ayat 51 yang berbunyi:
قُلْ لَّنۡ يُّصِيۡبَـنَاۤ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَـنَا ۚ هُوَ مَوۡلٰٮنَا ۚ وَعَلَى اللّٰهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ ٥١
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), "Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman."
Ayat di atas mengajarkan bahwa semua yang terjadi, termasuk bencana, ada dalam ketetapan Allah, dan keimanan menguatkan seseorang untuk tawakal kepada-Nya.
Lalu apa yang perlu kita pelajari dari kejadian 20 tahun tersebut. Salah satunya adalah mitigasi bencana. Mitigasi adalah upaya yang memiliki sejumlah tujuan yakni untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya. Bisa dikatakan, mitigasi bencana adalah segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi.
Masyarakat pun harus siap untuk menerima pengetahuan mengenai hal tersebut. Bersinergi dalam hal ini sangat diperlukan. Oleh karena itu, perlu banyak belajar dan juga berdoa dalam setiap langkah yang kita lakukan.
Banyak pelajaran yang bisa kita petik guna belajar untuk masa depan sebab tidak ada yang tahu akan ada peristiwa seperti apa di kemudian hari. Dalam setiap kejadian pasti ada hikmah di dalamnya. Kejadian memilukan aceh memberikan beberapa hikmah pada sebagian masyarakat di sana seperti, perdamaian di Aceh. Setelah puluhan tahun berlangsung konflik bersenjata itu akhirnya berakhir dengan ditandatanganinya kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Bencana tsunami Aceh juga mengajarkan pelajaran berharga tentang betapa kecil dan rapuhnya manusia di hadapan dahsyatnya kekuatan alam atas kehendak Allah SWT. Peristiwa ini menyadarkan manusia akan keterbatasannya, sekaligus pentingnya berserah diri kepada Sang Pencipta. Hal tersebut memotivasi peningkatan keimanan dan ketakwaan.
BACA JUGA: Jangan Lewatkan! Ini Dia Doa Terhindar dari Bencana yang Harus Anda Amalkan
Meskipun tsunami Aceh merupakan tragedi yang sangat menyakitkan, terdapat hikmah dan pelajaran berharga yang dapat dipetik. Hikmah ini diharapkan dapat menjadi pengingat dan motivasi bagi kita semua untuk selalu waspada, peduli terhadap sesama, dan menjaga alam. Untuk mengenang 20 tahun Tsunami Aceh mari bersama-sama untuk mendoakan saudara kita agar berada di tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Wallahu A’lam.
FAQ
Q: Apa yang menyebabkan tsunami Aceh?
A: Tsunami Aceh disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 9,1 Skala Richter yang terjadi di dasar laut Samudera Hindia.
Q: Berapa banyak korban jiwa akibat tsunami tersebut?
A: Kurang lebih 227.898 orang diperkirakan tewas akibat tsunami Aceh.
Q: Apa langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan?
A: Langkah mitigasi termasuk pendidikan kebencanaan, pembangunan infrastruktur tahan gempa, dan penanaman vegetasi mangrove.
"Dari derita, kita belajar; dari air mata, kita tumbuh; dari tsunami, kita bangkit." - Penulis Lokal Aceh.
Penulis: Ela Komalasari
Editor: Salma Andini