DONASIONLINE.ID - Lisan merupakan salah satu anugerah yang diberikan Allah kepada manusia. Namun, lisan juga bisa menjadi sumber dosa jika tidak berbicara dengan baik. Salah satu bentuk dosa yang sering kali tidak menjadi fokus utama adalah berkata kasar. Artikel ini akan membahas dosa ngomong kasar yang kali tidak kita sadari.
Dosa Ngomong Kasar dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, perhitungan dosa tidak bersifat matematis atau berbasis pada jumlah tertentu, tetapi lebih berkaitan dengan niat, dampak, dan frekuensi dari tindakan tersebut. Berikut adalah beberapa aspek penting yang berkaitan dengan perhitungan dosa berbicara kasar dalam Islam:
Niat dan Kesadaran
Jika seseorang berbicara kasar dengan niat yang buruk, seperti menyakiti perasaan orang lain, menghina, atau memfitnah, dosa yang diperoleh bisa lebih besar. Niat adalah faktor kunci dalam menentukan berat atau ringannya suatu dosa.
Frekuensi dan Kebiasaan
Jika berbicara kasar menjadi kebiasaan yang terus-menerus dilakukan tanpa upaya untuk bertaubat atau memperbaiki diri, maka dosa bisa terus bertambah. Islam mengajarkan pentingnya taubat dan upaya untuk meninggalkan perbuatan dosa.
Dampak pada Orang Lain
Dosa dari berbicara kasar juga dipertimbangkan berdasarkan dampak yang ditimbulkan. Jika kata-kata kasar menyebabkan kerusakan besar, seperti memecah belah keluarga, merusak hubungan, atau memicu pertikaian, maka dosa yang diperoleh bisa lebih berat.
Pertanggungjawaban di Hari Kiamat
Dalam Islam, semua perbuatan, termasuk ucapan, akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah pada hari kiamat. Ada hadis yang menyebutkan bahwa dosa yang berhubungan dengan orang lain (misalnya, menyakiti dengan kata-kata) harus diselesaikan dengan orang tersebut, atau jika tidak, orang tersebut bisa menuntut balasan di akhirat.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang mukmin tidak boleh mencaci maki, melaknat, dan berkata keji." Hadits tersebut menunjukkan bahwa berkata kasar adalah tindakan yang tidak sesuai dengan akhlak seorang mukmin. Berucap kasar menimbulkan dosa yang juga berdampak pada hubungan sosial serta mengganggu ketenangan jiwa kita.
Dampak Negatif dari Berkata Kasar
Berkata kasar bukan hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga berdampak buruk pada kondisi spiritual dan psikologis seseorang. Menurut penelitian, menerangkan bahwa orang yang sering berbicara kasar cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi, masalah kesehatan mental, dan hubungan interpersonal yang buruk. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kata-kata kasar dapat menyebabkan dampak psikologis jangka panjang pada orang yang mendengarnya, seperti menurunkan rasa percaya diri, meningkatkan kecemasan, dan bahkan memicu depresi.
Selain itu, berkata kasar juga dapat merusak reputasi dan integritas seseorang di mata orang lain. Sebagai seorang muslim, menjaga lisan merupakan bagian dari akhlak mulia yang harus senantiasa dijaga.
Dalil Al-Qur'an Tentang Menjaga Lisan
Al Quran menjadi kitab suci umat muslim dan membahas segala macam hal di dunia ini sehingga menjadi pedoman kita. Al Quran juga membahas mengenai tutur kata yang harus kita jaga setiap harinya. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 53 yang berbunyi:
وَقُلْ لِّعِبَادِىۡ يَقُوۡلُوا الَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ يَنۡزَغُ بَيۡنَهُمۡؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ كَانَ لِلۡاِنۡسَانِ عَدُوًّا مُّبِيۡنًا ٥٣
Artinya: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”
Ayat tersebut di atas mengingatkan setiap umat muslim untuk selalu menjaga lisan agar tidak mengucapkan hal-hal yang dapat menimbulkan perselisihan atau kebencian di antara sesama manusia. Karena hal tersebut dapat memicu permusuhan dan menimbulkan dosa.
BACA JUGA: The Power of Mindset: "Gak Usah Takut, Kita Punya Allah"
Menghindari Ngomong Kasar
Untuk menghindari dosa ngomong kasar, kita perlu menerapkan beberapa langkah sederhana:
Refleksi Diri
Sebelum berbicara, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan dampak dari kata-kata kita.
Menggunakan Bahasa yang Positif
Cobalah untuk selalu menggunakan kata-kata yang membangun dan mendukung, bukan yang merendahkan.
Berlatih Kesabaran
Dalam situasi yang emosional, berlatihlah untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi.
Mendengarkan
Sering kali, mendengarkan dengan baik dapat menghindarkan kita dari ucapan yang tidak pantas.
Menjaga lisan adalah tanggung jawab setiap individu, terutama bagi umat Islam. Dengan memahami dampak dari ngomong kasar, baik secara spiritual maupun psikologis, kita dapat lebih berhati-hati dalam berucap. Dengan memahami pentingnya menjaga lisan, mari kita berusaha untuk selalu berkata baik atau diam, serta menghindari dosa berkata kasar. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu menjaga lisan dan memperbaiki akhlak kita. Aamiin.
Wallahu A'lam.