Seorang Muslim Boleh Merayakan Tahun Baru atau Tidak?
avatar

admin

26 Dec 2024

Seorang Muslim Boleh Merayakan Tahun Baru atau Tidak?

Table of Content

DONASIONLINE.ID - Merayakan tahun baru adalah tradisi global, namun bagi umat Muslim terdapat perdebatan mengenai hukumnya dalam Islam. Artikel ini akan membahas pandangan Islam mengenai hukum merayakan tahun baru. Simak selengkapnya!

Hukum Merayakan Tahun Baru dalam Islam

Secara umum, tidak ada dalil yang secara eksplisit melarang perayaan tahun baru dalam Islam. Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Pertama, tidak ada dalil khusus yang mengatur secara spesifik tentang perayaan pergantian tahun. Selain itu, perayaan tahun baru lebih bersifat budaya atau tradisi dan bukan bagian dari ibadah dalam Islam. Namun, yang perlu dihindari adalah jika perayaan tersebut mengandung unsur kemusyrikan, berlebihan, atau menyimpang dari ajaran Islam.

Dalam pandangan Islam, merayakan Tahun Baru diperbolehkan selama tidak melibatkan perbuatan maksiat. Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), tidak ada larangan untuk merayakan atau mengucapkan selamat Tahun Baru, asalkan dilakukan dengan sederhana dan tidak mengganggu ketenangan orang lain. Bahkan momen tahun baru sebaiknya digunakan untuk menumbuhkan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi: 

…..تَعۡتَدُوۡا​ ۘ وَتَعَاوَنُوۡا عَلَى الۡبِرِّ وَالتَّقۡوٰى​ وَلَا تَعَاوَنُوۡا عَلَى الۡاِثۡمِ وَالۡعُدۡوَانِ​ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ​ؕ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ‏

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.”

Ayat ini menekankan pentingnya menjaga perilaku kita agar tetap dalam koridor yang benar. Begitupun dengan sikap dalam merayakan tahun baru. 

BACA JUGA: Langkah Awal untuk Berhijrah: Panduan Praktis bagi Pemula!

Prinsip dalam Menyikapi Perayaan Tahun Baru

Menjaga Identitas Muslim

Seorang Muslim dianjurkan untuk menjaga identitasnya. Dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” Perayaan yang meniru tradisi non-Islam tanpa alasan syar'i bisa menjadi tanda lemah identitas keislaman.

Menghindari Hal yang Dilarang

Acara perayaan sering melibatkan kegiatan yang dilarang dalam Islam, seperti pesta berlebihan, konsumsi alkohol, dan pergaulan bebas. Merayakan tahun baru tidak dilarang asalkan menghindari hal-hal maksiat.

Mengutamakan Ibadah

Tahun Baru bisa dijadikan sebagai momen introspeksi diri. Bisa dilakukan dengan mengisi malam tersebut dengan ibadah, seperti doa dan juga muhasabah. Jangan sampai melewatkan momen baik untuk menjadi pribadi yang lebih baik juga.

ads
Zakat Di Akhir Tahun 2024
Tunaikan Zakat Sekarang
Program Rumah Yatim

Merayakan Tahun Baru diperbolehkan bagi Muslim selama masih sesuai syariat, melakukannya dengan niat baik dan tanpa melalaikan kewajiban. Hindari kemungkaran dan jadikan momen ini untuk refleksi diri, meningkatkan ibadah, serta melakukan kegiatan positif yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.



FAQ

Q: Apakah merayakan Tahun Baru termasuk bid’ah?A: Sebagian ulama menganggapnya bid’ah jika dikaitkan dengan ritual keagamaan, namun jika hanya tradisi sosial, hukumnya bisa mubah selama tidak melanggar syariat.

Q: Apa alternatif kegiatan seorang Muslim saat Tahun Baru?A: Mengadakan muhasabah, membaca Al-Qur'an, atau berdoa untuk kebaikan di tahun mendatang adalah alternatif yang dianjurkan.

Q: Apakah ucapan “Selamat Tahun Baru” diperbolehkan?A: Ucapan ini diperbolehkan sebagai bentuk kebaikan sosial, selama tidak mengandung keyakinan yang bertentangan.

Wallahu A’lam. Semoga artikel ini bermanfaat ya! 

Penulis: Putri Nabilla Ruhby

Editor: Salma Andini