DONASIONLINE.ID - Narsisme atau sifat narsistik sering kali dianggap sebagai sikap mencintai diri sendiri yang berlebihan. Ternyata, sifat tersebut memiliki dampak negatif loh. Artikel ini akan membahas seperti apa bahaya narsistik. Yuk simak penjelasannya.
Pengertian Narsistik
Narsistik adalah kondisi di mana seseorang memiliki perasaan yang berlebihan terhadap kepentingan dirinya sendiri. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik sering kali merasa superior dan mengharapkan pujian tanpa melakukan hal yang berarti. Mereka cenderung sulit menerima kritik dan merasa sangat istimewa.
Dalam Islam, perasaan berlebihan terhadap diri sendiri sangat dilarang. Al-Qur'an memperingatkan tentang keangkuhan dan sombong, seperti yang disebutkan dalam Surah Luqman ayat 18:
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِى الۡاَرۡضِ مَرَحًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرٍۚ ١٨
Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
Ayat ini mengingatkan bahwa sikap sombong dan mencintai diri sendiri secara berlebihan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Ciri-Ciri Narsistik
Mengenali bahaya narsistik bisa dimulai dengan memahami ciri-ciri yang dimiliki oleh orang yang mengalami gangguan kepribadian narsistik. Berikut beberapa ciri-ciri yang sering muncul:
Merasa Berlebihan akan Pentingnya Diri
Orang dengan sifat narsistik merasa bahwa dirinya lebih penting dari orang lain. Mereka menganggap pencapaian atau kepentingan pribadi mereka sebagai hal yang paling utama.
Kebutuhan Akan Pujian
Mereka selalu mencari pujian dan validasi dari orang lain. Jika tidak mendapatkannya, mereka akan merasa terabaikan dan marah.
Arogan
Orang dengan kepribadian narsistik ini memiliki perilaku yang arogan karena dirinya selalu menganggap dirinya adalah orang yang superior tanpa adanya pencapaian yang pantas.
Menggunakan Orang Lain untuk Kepentingan Pribadi
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik sering kali menggunakan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa mempedulikan dampaknya pada orang tersebut.
BACA JUGA: Memahami Bullying dalam Perspektif Alquran: Panduan Etis Bagi Umat Muslim
Bahaya Narsistik dalam Kehidupan
Sifat narsistik tidak hanya berdampak pada individu yang memilikinya, tetapi juga pada orang-orang di sekitarnya. Orang yang narsistik cenderung kesulitan membangun hubungan sosial yang sehat, yang dapat mempengaruhi interaksi mereka. Selain itu, narsisme dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan, terutama ketika mereka tidak mendapatkan perhatian atau pengakuan yang diinginkan.
Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap narsistik dapat mengganggu keharmonisan karena orang dengan sifat ini cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Oleh karena itu, mengenali dan mengatasi sifat narsistik sangat penting sebelum menimbulkan dampak yang lebih serius.
Memahami bahaya narsisme sangat penting untuk melindungi kesehatan mental kita dan menjaga hubungan sosial. Dengan mengenali tanda-tanda dan penyebab narsisme, kita bisa lebih waspada terhadap perilaku ini, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Meningkatkan pengetahuan tentang narsisme dapat membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih sehat dan mendukung satu sama lain.