DONASIONLINE.ID - Mungkin masih banyak yang tidak tahu mengenai apa itu Sunni dan Syiah begitupun dengan perbedaannya. Artikel ini akan membahas mengenai perbedaan Sunni dan Syiah. Yuk simak.
Pengertian Sunni dan Syiah
Untuk mengetahui perbedaan dari keduanya, maka kita harus tahu terlebih dahulu pengertian dari Sunni dan Syiah itu sendiri. Sunni adalah kelompok mayoritas dalam Islam yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad sesuai dengan sunnah atau tradisi yang diwariskan oleh para sahabat Nabi. Sementara Syiah mengacu pada kelompok Muslim yang percaya bahwa kepemimpinan umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW seharusnya dipegang oleh Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi, serta keturunannya yang dikenal sebagai Imamah.
Perbedaan Sunni dan Syiah
Ada beberapa aspek yang membedakan antara Sunni dan Syiah yaitu sebagai berikut:
Perbedaan Dalam Hal Kepemimpinan
Salah satu perbedaan paling mendasar antara Sunni dan Syiah terletak pada pandangan mereka tentang kepemimpinan. Sunni percaya bahwa setelah wafatnya Nabi Muhammad, pemimpin umat Islam harus dipilih oleh komunitas Muslim, bukan berdasarkan keturunan. Pemimpin pertama yang dipilih oleh kaum Sunni adalah Abu Bakar, salah satu sahabat terdekat Nabi.
Sebaliknya, Syiah berpendapat bahwa kepemimpinan Islam seharusnya diwariskan kepada keluarga Nabi Muhammad. Bagi Syiah, Ali bin Abi Thalib, yang merupakan sepupu dan menantu Nabi, adalah pemimpin yang sah setelah wafatnya Nabi. Pandangan ini menjadi inti dari perbedaan antara Sunni dan Syiah.
Perbedaan Dalam Praktik Ibadah
Selain dalam hal kepemimpinan, perbedaan Sunni dan Syiah juga terlihat dalam praktik ibadah sehari-hari. Misalnya, dalam shalat, kaum Sunni umumnya menempatkan tangan mereka di dada saat shalat, sementara Syiah biasanya menempatkan tangan mereka di samping tubuh.
Perbedaan lain adalah dalam peringatan Asyura. Bagi kaum Syiah, hari Asyura diperingati sebagai hari berkabung untuk mengenang syahidnya Husain, cucu Nabi Muhammad, dalam pertempuran Karbala. Sementara bagi Sunni, hari Asyura lebih dikenal sebagai hari puasa sunah yang dianjurkan oleh Nabi.
Perbedaan Ajaran dan Praktik
Dalam hal ajaran dan praktik ibadah menjadi salah satu hal yang paling mencolok. Berikut adalah beberapa poin penting:
Aqidah
Dalam hal aqidah, Sunni mengakui empat mazhab utama (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali) dalam hukum Islam. Sedangkan Syiah memiliki keyakinan pada konsep Imamah, yaitu bahwa para imam dari keturunan Ali memiliki otoritas spiritual dan politik.
Ibadah
Dalam praktik ibadah, meskipun ada kesamaan seperti shalat dan puasa, terdapat beberapa perbedaan dalam cara pelaksanaannya. Misalnya, dalam adzan, Syiah menambahkan kalimat "Ashhadu anna Aliyun Waliyullah" setelah syahadat.
Hari Raya
Sunni merayakan Idul Fitri dan Idul Adha sebagai hari besar. Sedangkan Syiah juga merayakan hari Asyura untuk memperingati kematian Imam Hussein di Karbala.
BACA JUGA: Siapa Sangka! Inilah Makna Sabar dalam Islam yang Membuka Pintu Rezeki
Meskipun terdapat perbedaan Sunni dan Syiah, Al-Quran mengajarkan pentingnya persatuan umat Islam. Dalam Surah Al-Hujurat ayat 10, Allah berfirman:
اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ اِخۡوَةٌ فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَ اَخَوَيۡكُمۡوَ اتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ ١٠
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”
Kesimpulan yang bisa diambil dari ayat di atas adalah meskipun ada perbedaan pandangan namun persaudaraan dalam Islam harus tetap dijaga.
Itulah perbedaan antara Sunni dan Syiah. Meskipun terdapat perbedaan dalam ajaran dan praktik, keduanya tetap berlandaskan pada Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan saling menghormati perbedaan ini, kita dapat menciptakan harmoni di dalam masyarakat.
Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa meskipun ada perbedaan, tujuan akhir setiap Muslim tetap sama: mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.