DONASIONLINE.ID - Menjelang Idul Adha, banyak dari kita—terutama generasi muda di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya—mulai mempertimbangkan untuk berkurban. Namun, dengan keterbatasan dana, muncul pertanyaan: apakah boleh patungan untuk membeli hewan qurban? Mari kita telusuri jawabannya berdasarkan hadits dan pendapat ulama.

Apa Itu Patungan Qurban?

Patungan qurban adalah praktik di mana beberapa orang mengumpulkan dana dengan cara patungan untuk membeli hewan qurban, biasanya sapi atau unta, yang kemudian disembelih pada Hari Raya Idul Adha. Generasi muda biasanya menggunakan metode ini karena biaya sapi yang lebih murah daripada membeli sendiri.

Hadits Tentang Patungan Qurban

Ada hadits sahih yang secara spesifik membolehkan patungan qurban untuk sapi atau unta. Dalam Islam, patungan untuk qurban diperbolehkan dengan syarat tertentu. Untuk hewan seperti sapi dan unta, maksimal tujuh orang dapat berpatungan. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: 

"Kami berkurban bersama Rasulullah pada tahun Hudaibiyah dengan satu unta untuk tujuh orang dan satu sapi untuk tujuh orang."

Semua ulama, termasuk Imam Nawawi dan Ibnu Qudamah, setuju bahwa patungan hingga tujuh orang untuk satu sapi atau unta diperbolehkan, terlepas dari apakah mereka berasal dari satu keluarga atau tidak.

Bagaimana dengan Kambing?

Kambing hanya boleh dijadikan qurban oleh satu orang, berbeda dengan sapi dan unta. Patungan untuk membeli kambing tidak diperbolehkan dalam konteks ibadah qurban; jika dilakukan, itu dianggap sebagai sedekah biasa dan bukan qurban.

BACA JUGA: 7 Kesalahan Umum dalam Qurban yang Masih Sering Dilakukan

Patungan qurban sapi atau unta hingga tujuh orang hukumnya sah menurut hadits dan mayoritas ulama. Cocok untuk kamu yang ingin berqurban dengan dana terbatas, asal bukan untuk kambing. Selain berpahala, patungan qurban juga mempererat solidaritas sosial. Yuk, ajak keluarga atau teman berqurban bersama di Rumah Yatim.