DONASIONLINE.ID - Sering bukan kamu mendengar istilah musyrik? Namun apakah kamu tau pengertian musyrik dan bagaimana ciri-ciri perilaku musyrik tersebut? Yuk sama-sama kita simak penjelasannya.
Definisi Musyrik
Musyrik berasal dari kata “syirik” yang artinya menyekutukan atau mempersekutukan. Musyrik sendiri digunakan untuk istilah orang yang menyekutukan Allah SWT. Perilaku tersebut merupakan bentuk penyimpangan karena tidak menganggap Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Menyembah benda, makhluk hidup atau kekuatan gaib dianggap perbuatan syirik.
Dalam Al-Quran, Allah melarang umat-Nya untuk melakukan syirik. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah Surat An-Nisa ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا
Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun."
Musyrik memiliki dua kategori yaitu sebagai berikut:
Syirik besar atau syirik akbar yang mencakup penyembahan berhala
Syirik kecil atau syirik asghar yang mencakup tindakan seperti riya' atau beribadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Jika membahas mengenai dosanya, dosa syirik adalah dosa yang tidak akan Allah ampuni jika hambanya tidak bertaubat sebelum meninggal. Sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk memahami dan mewaspadai ciri-ciri perilaku musyrik agar tidak terjerumus ke dalamnya.
Ciri-ciri Perilaku Musyrik
Menyembah Selain Allah SWT
Menyembah dan memberikan penghormatan hanya ditujukan kepada Allah SWT dan tidak seharusnya melakukan hal tersebut kepada sesuatu yang lain. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 22 yang berbunyi:
الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَآءَ بِنَآءً وَّاَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَخۡرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزۡقًا لَّـكُمۡۚ فَلَا تَجۡعَلُوۡا لِلّٰهِ اَنۡدَادًا وَّاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ ٢٢
Artinya: "(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
Ayat tersebut menjelaskan dan menegaskan bahwa hanya Allah SWT yang seharusnya setiap muslim sembah dan bila individu tersebut menyekutukan-Nya dengan apapun hal tersebut adalah bentuk syirik.
Mempercayai Kekuatan Gaib Selain Allah SWT
Meski zaman sudah sangat modern, tapi masih banyak sekali orang-orang yang percaya dengan hal-hal gaib seperti jin, roh, atau benda keramat dan orang-orang tersebut menganggap hal-hal semacam itu mampu melindungi dari bahaya dan memberikan keberuntungan. Kegiatan seperti itu sudah sangat jelas adalah perilaku syirik. Perbuatan seperti itu membuat seseorang jauh dari Allah SWT dan mengandalkan hal lain selain Allah SWT.
Menggunakan Jampi-jampi atau Azimat
Penggunaan jampi-jampi, azimat, atau benda-benda tertentu dengan keyakinan bahwa benda tersebut dapat memberikan manfaat atau menghindarkan dari keburukan juga termasuk dalam perbuatan syirik. Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menggantungkan jimat, maka dia telah melakukan syirik.”
Hadis ini menjelaskan bahwa menggantungkan harapan pada benda-benda selain Allah adalah bentuk syirik yang harus dihindari.
Bersumpah dengan Nama Selain Allah
Kerap kali dalam kehidupan sehari-hari kita sering berucap sumpah. Jika bersumpah dengan menggunakan nama selain Allah maka hal tersebut adalah perbuatan syirik. Hindari mengucapkan sumpah tanpa berpikir dahulu karena hal tersebut sama saja dengan menunjukkan ketidakpuasan terhadap kekuasaan Allah SWT.
Ibadah untuk Pujian Manusia
Melaksanakan ibadah adalah bentuk ketaatan umat kepada Allah SWT. Jika beribadah dengan niat agar terlihat baik di pandangan manusia maka hal tersebut harus dihindari karena termasuk ke dalam perbuatan syirik.
Menganggap Tuhan Memiliki Anak
Keyakinan bahwa Tuhan memiliki anak atau sekutu adalah salah satu bentuk syirik yang sangat serius. Ini merupakan pandangan yang bertentangan dengan ajaran tauhid yang menegaskan keesaan Allah.
BACA JUGA: Pengertian Haram, Halal, Makruh, Mubah dan Sunnah, Simak Penjelasannya
Dampak Negatif Perilaku Musyrik
Hilangnya Keimanan
Perbuatan syirik akan merusak akidah dan juga keimanan secara perlahan. Seiring berjalannya waktu umat tersebut akan semakin jauh dari Allah SWT dan lebih mengandalkan hal-hal lain dalam kehidupannya.
Tidak Diampuni Allah SWT
Dalam Surah An-Nisa ayat 48, Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًا ٤٨
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”
Ayat tersebut menjelaskan dan menegaskan bahwa syirik adalah dosa besar yang tidak akan Allah SWT ampuni kecuali dengan taubat nasuha sebelum ajal menjemput.
Menghapus Semua Amal
Perilaku musyrik tidak hanya merusak akidah, tetapi juga dapat menghapus semua amal kebaikan yang telah dilakukan. Dalam Surat Al-An'am ayat 88, Allah berfirman:
ذٰ لِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهۡدِىۡ بِهٖ مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖؕ وَلَوۡ اَشۡرَكُوۡا لَحَبِطَ عَنۡهُمۡ مَّا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ ٨٨
Artinya: “Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.”
Perilaku musyrik sangat merugikan diri kita di dunia dan akhirat. Maka dari itu, perlu untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus hingga melakukan perilaku musyrik. Sebagai umat Muslim, kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya, serta menjauhi segala bentuk perbuatan yang dapat merusak keyakinan terhadap Allah SWT.
Wallahu A'lam.