DONASIONLINE.ID - Tauhid merupakan inti ajaran islam dan pondasi bagi setiap muslim beriman kepada Allah SWT. Berikut adalah jenis-jenis tauhid yang harus diketahui oleh setiap Muslim agar keimanannya sempurna. Simak penjelasannya.
Apa Itu Tauhid?
Secara sederhana, tauhid adalah mengesakan Allah dalam segala aspek kehidupan, mulai dari ibadah hingga keyakinan. Dalam Al-Qur'an Surah Al-Ikhlas ayat 1, Allah berfirman:
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ ١
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah. Hal ini menjadi dasar bagi pembagian jenis-jenis tauhid yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah adalah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta, pemelihara, dan pengatur alam semesta. Tidak ada kekuatan lain selain Allah yang memiliki kuasa untuk menciptakan dan mengatur makhluk-makhluk-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Az-Zumar ayat 62 yang berbunyi:
اَللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَىۡءٍ وَّ هُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ وَّكِيۡلٌ ٦٢
Artinya: “Allah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu”
Tauhid Rububiyah mengharuskan setiap Muslim untuk meyakini bahwa segala yang ada di alam semesta terjadi karena kehendak dan kuasa Allah. Setiap kejadian, dari yang kecil hingga yang besar, semuanya berada di bawah kendali Allah.
Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah adalah bentuk tauhid yang menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Segala bentuk ibadah, baik itu shalat, puasa, doa, dan lainnya, harus ditujukan hanya kepada Allah. Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 16 menegaskan pentingnya tauhid ini dalam beberapa ayat, salah satunya adalah:
وَاِلٰهُكُمۡ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحۡمٰنُ الرَّحِيۡمُ ١٦٣
Artinya: “Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
Tauhid Uluhiyah mengajarkan kita bahwa segala bentuk penyembahan kepada selain Allah, seperti berdoa kepada berhala atau makhluk lainnya, adalah tindakan yang bertentangan dengan konsep tauhid.
Tauhid Asma wa Sifat
Tauhid Asma wa Sifat adalah meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang sempurna. Allah menyebutkan dalam Al-Qur'an bahwa Dia memiliki nama-nama yang terbaik, yang disebut Asmaul Husna dan dijelaskan dalam Surah Al-A’raf ayat 180 yang berbunyi:
وَلِلّٰهِ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى فَادۡعُوۡهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِيۡنَ يُلۡحِدُوۡنَ فِىۡۤ اَسۡمَآٮِٕهٖ ؕ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ ١٨٠
Artinya: “Dan Allah memiliki Asmāul Ḥusnā (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmāul Ḥusnā itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”
Dalam tauhid ini, kita diwajibkan untuk mengimani dan memahami bahwa sifat-sifat Allah tidaklah sama dengan sifat makhluk-Nya. Sifat Allah bersifat mutlak, sedangkan sifat manusia bersifat terbatas. Mengingkari salah satu nama atau sifat Allah berarti melanggar tauhid Asma wa Sifat.
Tauhid Mulk wa Sulthan
Tauhid mulk wa sulthan adalah keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kerajaan dan kekuasaan yang mutlak. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 107, Allah SWT berfirman:
اَلَمۡ تَعۡلَمۡ اَنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلۡكُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَمَا لَـکُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا نَصِيۡرٍ ١٠٧
Artinya: “Tidakkah kamu tahu bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan bumi? Dan tidak ada bagimu pelindung dan penolong selain Allah”
Dengan memahami tauhid Mulk wa Sulthan, kita akan senantiasa meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Kita juga akan meyakini bahwa tidak ada satu makhluk pun yang dapat memberikan manfaat atau mudarat kecuali atas izin-Nya.
BACA JUGA: Perbedaan Murabahah, Salam, dan Istishna: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Mengapa Penting Memahami Jenis-Jenis Tauhid?
Memahami jenis-jenis tauhid adalah kunci agar keimanan seorang Muslim tidak melenceng dari ajaran Islam. Dengan memahami Tauhid Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa Sifat, seorang Muslim dapat menjalani kehidupannya dengan benar sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Selain itu, pemahaman yang benar tentang tauhid juga akan menjaga seorang Muslim dari syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan yang lain, yang merupakan dosa besar dalam Islam. Hal ini dibahas dengan jelas dalam Al-Quran Surah An-Nisa ayat 48 yang berbunyi:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًا ٤٨
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”
Demikianlah empat jenis tauhid yang harus diketahui oleh setiap Muslim. Dengan memahami dan mengamalkan keempat jenis tauhid ini, kita akan senantiasa dekat dengan Allah SWT dan terhindar dari syirik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.