Memahami Apa itu Perilaku Konsumtif dan Dampak Negatifnya Menurut Islam
avatar

admin

30 Sep 2024

Memahami Apa itu Perilaku Konsumtif dan Dampak Negatifnya Menurut Islam

Table of Content

DONASIONLINE.ID - Perilaku konsumtif telah menjadi fenomena umum dalam masyarakat modern, terutama di tengah gaya hidup yang semakin materialistis. Islam, sebagai agama yang mengajarkan keseimbangan dan moderasi, memiliki pandangan khusus tentang perilaku konsumtif. Artikel ini akan membahas apa itu perilaku konsumtif dan dampak negatifnya menurut Islam. Yuk simak. 

Apa itu Perilaku Konsumtif?

Perilaku konsumtif adalah suatu tindakan atau kebiasaan untuk membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya. Konsumerisme sering kali didorong oleh dorongan emosional atau keinginan untuk memenuhi standar sosial, bukan karena kebutuhan yang nyata. 

Dalam konteks modern, perilaku ini semakin tumbuh karena pengaruh iklan, media sosial, dan gaya hidup yang glamor. Seseorang yang bersikap konsumtif cenderung menghabiskan uangnya untuk barang-barang yang tidak terlalu penting, sehingga dapat menimbulkan masalah keuangan dan sosial di kemudian hari.

Pandangan Islam Terhadap Perilaku Konsumtif

Islam mengajarkan umatnya mengenai kesederhanaan. Hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam segala hal adalah hal yang baik. Oleh karena itu sikap boros dan konsumtif sangat dilarang dalam ajaran Islam karena dapat mengarah pada pemborosan sumber daya, ketidakadilan sosial, dan ketidakseimbangan dalam kehidupan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra' ayat 27:

اِنَّ الۡمُبَذِّرِيۡنَ كَانُوۡۤا اِخۡوَانَ الشَّيٰطِيۡنِ​ ؕ وَكَانَ الشَّيۡطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوۡرًا‏ ٢٧

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."

Ayat tersebut menunjukkan betapa seriusnya Islam dalam melarang perilaku boros, yang merupakan bentuk dari perilaku konsumtif. Islam mendorong umatnya untuk hidup sesuai dengan kebutuhan dan menjauhkan diri dari sikap berlebihan.

Dalam Al-Quran juga dijelaskan dalam Surat Al A'raf ayat 31 yang berbunyi: 

۞ يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا​ ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ‏ ٣١


Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan! Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” 

Ayat tersebut menegaskan bahwa umat muslim tidak seharusnya berlebihan. Diketahui hasil analisis penafsiran gaya hidup konsumtif dalam tafsir Al Azhar bahwa Menurut Buya Hamka konsumtif merupakan sifat yang sangat tidak dibenarkan dalam agama Islam dan pelakunya merupakan kawan syaitan, sehingga semua tindak tanduknya akan dipengaruhi oleh syaitan dan akan senantiasa terjerumus dalam kesesatan dan dosa. Sebagai umat muslim sudah sepatutnya kita harus tunduk dan patuh terhadap perintah Tuhan dan Rasul-Nya, menjaga perbuatan dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, serta selalu memperhatikan sisi kemanfaatan dan kesejahteraan dalam setiap perbuatan bukan malah berlebih-lebihan demi kesenangan dunia yang sifatnya hanya sementara. 

Dampak Negatif Perilaku Konsumtif Menurut Islam

Menghambur-hamburkan Harta

Islam selalu mengajarkan kita untuk menggunakan harta demi kebaikan, seperti menolong sesama dan berinfaq. Perilaku konsumtif hanya akan menyebabkan harta terbuang sia-sia pada hal-hal yang tidak penting. Dalam Surah Al-Furqan ayat 67, Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيۡنَ اِذَاۤ اَنۡفَقُوۡا لَمۡ يُسۡرِفُوۡا وَلَمۡ يَقۡتُرُوۡا وَكَانَ بَيۡنَ ذٰلِكَ قَوَامًا‏ ٦٧

Artinya: “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar”

Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam membelanjakan harta, agar tidak terjerumus dalam perilaku konsumtif yang mana hal tersebut adalah sikap yang berlebihan. 

Merusak Akhlak dan Moral

Konsumerisme sering kali mendorong seseorang untuk mengabaikan nilai-nilai moral dan etika, karena fokusnya adalah pada pemenuhan keinginan materialistis. Hal tersebut akan menjadi lebih tidak bagus lagi jika sampai ke tahap hedonisme. Hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup, orang-orang yang memiliki pandangan ini menganggap bahwa tujuan untuk hidup adalah bersenang-senang. Sedangkan Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada materi, melainkan pada kepuasan batin dan hubungan yang baik dengan Allah SWT serta sesama manusia.

Mengabaikan Kewajiban Spiritual

Ketika pemikiran seseorang hanya fokus pada hal-hal duniawi saja, ia akan melupakan kewajiban spiritualnya. Dalam Islam, keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat sangatlah penting. Perilaku konsumtif dapat mengalihkan perhatian dari ibadah dan kewajiban agama lainnya.


BACA JUGA: Ciri-ciri Perilaku Musyrik yang Perlu Kita Waspadai

ads
Infaq
Infaq Sekarang
Program Rumah Yatim


Perilaku konsumtif merupakan salah satu tantangan besar dalam kehidupan modern yang dapat membawa dampak negatif, baik dari segi finansial, sosial, maupun spiritual. Islam dengan tegas melarang perilaku ini dan mengajarkan umatnya untuk hidup dalam keseimbangan, sederhana, dan tidak berlebihan. Yuk lebih bijak dalam menggunakan harta dan hindari sikap konsumsi yang berlebihan.