Memahami Hukum Debat dalam Islam Beserta Tekniknya
avatar

admin

06 Oct 2024

Memahami Hukum Debat dalam Islam Beserta Tekniknya

Table of Content

DONASIONLINE.ID - Debat dalam Islam merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan pendapat dan mencari kebenaran. Namun, tidak semua bentuk debat dibenarkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas hukum debat dalam Islam beserta tekniknya yang sesuai dengan syariat.

Hukum Debat dalam Islam

Dalam Islam, debat dapat dikategorikan menjadi dua: debat yang diperbolehkan dan debat yang dilarang. Untuk debat yang diperbolehkan merupakan debat yang pelaksanaannya dengan niat mencari kebenaran, bukan untuk menjatuhkan lawan bicara atau mempermalukannya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ بِالۡحِكۡمَةِ وَالۡمَوۡعِظَةِ الۡحَسَنَةِ​ وَجَادِلۡهُمۡ بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ​ؕ

Yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik…”

Kita bisa menyimpulkan dari ayat tersebut bahwa betapa pentingnya mengajak seseorang untuk menuju pada kebenaran dengan cara yang baik bukan dengan berdebat yang kasar atau menjatuhkan. 

Lalu ada debat yang dilarang yang merupakan debat yang dilakukan dengan niat buruk seperti, caranya kasar, sombong, memicu perpecahan dan ingin menang sendiri. Dalam hadits riwayat Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda, “Aku menjamin sebuah rumah di surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun dia berada di pihak yang benar”. Sudah sangat jelas bahwa debat yang seharusnya dilakukan itu disertai dengan adab dan juga etika. 

Teknik Debat yang Baik dalam Islam

Agar debat tidak menyebabkan perselisihan yang tidak seharusnya, maka ada beberapa teknik yang harus kamu perhatikan dan menerapkannya. Berikut ini tekniknya: 

Niat yang Lurus

Segala sesuatu harus diawali dengan niat yang baik. Niat adalah elemen yang paling penting termasuk dalam debat. Debat yang dilakukan dengan niat yang salah seperti egois karena ingin menonjolkan diri, mencari popularitas bahkan hingga berniat untuk mempermalukan lawan maka debat tersebut tidak sesuai dengan yang diajarkan dalam agama islam. 

Niat yang paling baik dalam berdebat itu adalah untuk mencari kebenaran akan suatu hal sehingga bisa memberikan pemahaman yang benar untuk kedua belah pihak. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan..."

Menggunakan Kata-Kata yang Baik dan Santun

Islam dengan tegas mengatur betapa pentingnya bicara dengan sopan santun dan tidak menggunakan kata yang kasar. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Isra ayat 53 yang berbunyi: 

وَقُلْ لِّعِبَادِىۡ يَقُوۡلُوا الَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ​ؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ يَنۡزَغُ بَيۡنَهُمۡ​ؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ كَانَ لِلۡاِنۡسَانِ عَدُوًّا مُّبِيۡنًا‏  ٥٣

Yang artinya: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”

Dengan menggunakan kata-kata yang baik, suasana debat akan lebih kondusif dan tidak menimbulkan permusuhan dan rasa sakit hati dari kedua belah pihak. 

Berdasarkan Ilmu dan Fakta

Debat yang baik harus selalu didasarkan pada ilmu dan fakta, bukan sekadar asumsi atau pendapat pribadi. Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya mencari ilmu sebelum berbicara, terutama dalam perdebatan. Oleh karena itu, pastikan setiap argumen yang disampaikan memiliki dasar yang kuat. Jika dalam ada beberapa hal yang tidak diketahui lebih baik diam karena seperti yang dikatakan pepatah, “Diam itu emas”.

Sabar dan Menghindari Emosi

Debat terjadi karena adanya perbedaan pendapat dan cara pandang. Hal tersebut seringkali memunculkan emosi. Namun, Islam mengajarkan untuk tetap sabar dan menghindari emosi yang tidak terkendali. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Furqan ayat 63 yang berbunyi:

وَعِبَادُ الرَّحۡمٰنِ الَّذِيۡنَ يَمۡشُوۡنَ عَلَى الۡاَرۡضِ هَوۡنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الۡجٰهِلُوۡنَ قَالُوۡا سَلٰمًا‏ ٦٣

Yang artinya: “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, "salām,"

Kesabaran bisa membuat debat berjalan dengan lebih efektif tanpa adanya perselisihan dan adu urat yang menyebabkan rusaknya hubungan pihak-pihak yang berdebat. 


BACA JUGA: Mengenal Apa Itu Dosa Jariyah dan Memahami Dampaknya

Mendengarkan dengan Baik

Jangan pernah menyelak tanpa aturan ketika sedang berdebat, dengarkan dengan baik hingga lawan selesai mengutarakan pendapatnya. Hal tersebut menunjukkan rasa hormat dan melancarkan proses diskusi tanpa ada pihak yang tersakiti. 

Akhiri dengan Kesepakatan

Berkaitan dengan tujuan debat untuk mencari kebenaran maka ketika debat dan diskusi sudah selesai, akhiri debat dengan kesepakatan atau pemahaman bersama. Hal tersebut akan membuat hubungan antar kedua belah pihak menjadi lebih kuat. 


ads
Infaq
Infaq Sekarang
Program Rumah Yatim


Debat dalam Islam jelas memiliki aturan yang harus diikuti agar debat tidak menjadi ajang permusuhan. Islam mengajarkan adab debat yang santun, berbasis ilmu, dan dilandasi niat yang lurus. Dengan menerapkan teknik debat yang baik, seperti menjaga niat, menggunakan kata-kata yang baik, tidak berniat yang negatif maka debat selalu diperbolehkan demi mencari kebenaran bersama bukan untuk menang atau kalah.