DONASIONLINE.ID - Kalian tahu soal konsep MBTI atau (Myers-Briggs Type Indicator)? MBTI adalah salah satu alat yang digunakan untuk memahami kepribadian manusia. Namun, apakah penggunaan MBTI ini sesuai dengan ajaran Islam? Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang MBTI dari sudut pandang Islam. Simak penjelasannya di bawah ini yuk?
Apa Itu MBTI?
MBTI merupakan tes kepribadian yang didasarkan pada teori psikologi dari Carl Jung. Tes ini mengkategorikan individu ke dalam 16 tipe kepribadian yang berbeda berdasarkan empat dimensi utama: introvert-ekstrovert, sensing-intuiting, thinking-feeling, dan judging-perceiving. MBTI bertujuan untuk membantu orang memahami diri mereka sendiri dan orang lain secara lebih baik.
Namun, penting bagi kita untuk melihat dari sudut pandang agama, apakah metode ini sesuai dengan nilai-nilai Islam atau tidak.
MBTI dan Ajaran Islam
Saat membahas MBTI dalam perspektif Islam, pertanyaan utama yang muncul adalah apakah Islam membolehkan penggunaan tes semacam ini untuk memahami diri? Di sisi lain, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk mengenal diri sendiri. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Adh-Dhariyat ayat 20-21 yang berbunyi:
وَفِى الۡاَرۡضِ اٰيٰتٌ لِّلۡمُوۡقِنِيۡنَۙ ٢٠ وَفِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡؕ اَفَلَا تُبۡصِرُوۡنَ ٢١
Artinya: “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
Ayat ini menegaskan betapa pentingnya mengenal diri, baik dari segi fisik maupun psikologis, karena pemahaman terhadap diri sendiri merupakan wujud pengakuan atas kebesaran Allah. Dalam hal ini, MBTI bisa menjadi salah satu alat untuk membantu lebih memahami diri, asalkan tujuannya baik dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Keselarasan MBTI dengan Prinsip-Prinsip Islam
Islam memiliki prinsip-prinsip dasar mengenai manusia dan kepribadiannya. Setiap manusia diciptakan dengan sifat dan karakteristik yang unik. Dalam Al-Quran Surah Ghafir ayat 67, Allah SWT berfirman yang berbunyi:
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ثُمَّ لِتَكُوۡنُوۡا شُيُوۡخًا ؕ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى مِنۡ قَبۡلُ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ ٦٧
Artinya: “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian Dia mengeluarkan kamu sebagai anak kecil, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada kedewasaan, kemudian (dibiarkan kamu menjadi) tua, dan di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. Supaya kamu sampai kepada waktu yang ditentukan, dan supaya kamu memahami (kekuasaan Allah)."
Ayat ini menegaskan bahwa setiap fase kehidupan manusia merupakan bagian dari proses penciptaan Allah yang penuh makna. Dari sudut pandang ini, MBTI bisa dilihat sebagai salah satu cara untuk memahami sebagian dari keunikan karakter manusia. Namun, MBTI tidak boleh dijadikan sebagai penentu mutlak dalam membuat keputusan atau menentukan nasib. Sebagai umat Islam, kita meyakini bahwa segala sesuatu, termasuk kepribadian, berada di bawah kehendak dan takdir Allah SWT.
BACA JUGA: Ciri-ciri Perilaku Musyrik yang Perlu Kita Waspadai
Tips Menyeimbangkan MBTI dengan Ajaran Islam
Gunakan MBTI sebagai alat refleksi diri. Manfaatkan hasil tes untuk memahami diri sendiri dengan lebih baik dan mencari cara untuk mengembangkan potensi yang ada.
Jangan terpaku pada hasil tes. Ingatlah bahwa kepribadian seseorang adalah dinamis dan bisa berubah seiring waktu.
Prioritaskan nilai-nilai agama. Sesuaikan hasil tes MBTI dengan nilai-nilai Islam, seperti kesabaran, kejujuran, dan keadilan.
Teruslah belajar dan berkembang. Jangan berhenti pada satu titik, tetapi teruslah berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
MBTI dapat berfungsi sebagai alat yang berguna untuk mengenali diri sendiri, tetapi tidak seharusnya dijadikan sebagai acuan mutlak. Sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa berpegang pada ajaran Islam dan berusaha menjadi individu yang lebih baik. Dengan mengintegrasikan hasil tes MBTI dengan nilai-nilai agama, kita dapat mencapai perkembangan pribadi yang lebih maksimal.