DONASIONLINE.ID - Bohong merupakan dosa besar dalam agama islam. Namun ada beberapa situasi yang mana kebohongan itu sah untuk dilakukan. Artikel ini akan membahas 5 kebohongan yang diperbolehkan. Simak list nya.
Kebohongan untuk Mendamaikan Dua Pihak yang Bertikai
Dalam kondisi khusus seperti mendamaikan konflik antara dua pihak yang bertikai, memberikan informasi yang tidak sepenuhnya benar dapat dimaklumi. Hal ini diperbolehkan selama tujuannya murni untuk menciptakan perdamaian dan menghindari permusuhan yang berkelanjutan. Namun, kebijaksanaan tetap diperlukan agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
Kebohongan dalam Perang
Menyamarkan informasi yang sebenarnya diizinkan dalam konteks pertempuran sebagai bagian dari taktik perang. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa mengecoh musuh untuk meraih kemenangan dalam peperangan adalah hal yang diperkenankan. Meskipun begitu, penerapannya tetap harus berpegang pada nilai-nilai etika yang luhur.
Kebohongan untuk Kebaikan Suami dan Istri
Menyembunyikan kebenaran antara pasangan suami istri dapat dimaklumi jika tujuannya untuk mempertahankan kerukunan dalam berumah tangga. Islam memperkenankan untuk tidak menceritakan hal-hal yang berpotensi memicu konflik atau rasa cemburu yang dapat mengganggu hubungan pernikahan.
Kebohongan untuk Melindungi Diri
Dalam situasi membahayakan atau mengancam keselamatan, syariat Islam memperkenankan seseorang untuk tidak mengatakan yang sebenarnya demi melindungi dirinya. Kondisi darurat seperti menghadapi tindak kekerasan atau berbagai bentuk ancaman dapat menjadi alasan diperbolehkannya tindakan tersebut.
Kebohongan untuk Menjaga Kehormatan Seseorang
Jika terdapat kebohongan yang dilakukan demi melindungi kehormatan seseorang, maka hal tersebut diperbolehkan. Melindungi martabat orang lain merupakan tindakan yang terpuji dalam Islam, dan kebohongan yang dilakukan untuk tujuan ini dapat diterima.
BACA JUGA: Hati-Hati! Begini Hukum Komentar Jahat di Sosial Media Menurut Islam
Islam mengutamakan kejujuran tetapi juga memberi ruang bagi kebohongan yang diperbolehkan jika bertujuan untuk kebaikan. Pemahaman konteks dan tujuan setiap tindakan sangat penting agar tidak disamakan dengan berbohong hanya untuk kepentingan pribadi.
Wallahu A’lam.
Penulis: Novi Yuliani
Editor: Salma Andini